Kami Dengar dan Kami Taat

Thursday, December 10, 2009

“Kepunyaan Allahlah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.””

Syi’ar kaum beriman adalah ’sami’naa wa atha’naa’ (Kami dengar dan Kami Taat)
Allah ta’ala juga berfirman yang artinya, “Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An Nuur [24]: 51)
Syi’ar Kaum Celaka Adalah ‘Sami’naa Wa ‘Ashainaa’ (Kami dengar dan kami durhakai)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan: Ketika turun ayat kepada Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, “Milik Allah lah segala sesuatu yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Dan apabila kalian menampakkan apa yang ada di dalam jiwa kalian ataupun menyembunyikannya niscaya Allah akan menghisabnya.” (QS. Al Baqarah [2]: 283)
Maka hal itu terasa sulit bagi para Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian mereka pun mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bersimpuh di atas lutut-lutut mereka. Mereka mengatakan, “Duhai Rasulullah, kami telah diberi beban amal yang sanggup kami kerjakan: shalat, jihad, puasa, shadaqah. Dan kemudian ayat ini turun kepadamu sedangkan kami tidak mampu melaksanakannya.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menjawab, “Apakah kalian mau mengatakan sebagaimana yang diucapkan oleh kaum pengikut dua Kitab (Taurat dan Injil) sebelum kalian, “Sami’naa wa ‘ashainaa’? (Janganlah seperti itu) Akan tetapi ucapkanlah, “Kami dengar dan kami taati. Kami mohon ampunan-Mu wahai Rabb kami. Dan kepada-Mu lah tempat kembali.” Maka mereka pun mengucapkan, “Kami dengar dan kami taati. Kami mohon ampunan-Mu wahai Rabb kami. Dan kepada-Mu lah tempat kembali”…” (HR. Muslim)

0 comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails

  © Hakcipta terpelihara YKSNSweb 2009 by YKSNSwebmaster 2009

Back to KE ATAS